Tiga Kepala Daerah Tapal Kuda Satukan Langkah: Bondowoso, Situbondo, dan Jember Sepakat Bangun Aglomerasi Kawasan Timur Jawa
- account_circle Sukri
- calendar_month Kam, 16 Okt 2025
- visibility 26
- comment 0 komentar

Bupati Bondowoso H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., Bupati Situbondo H. Rio Wahyu Prayogo, S.T., dan Bupati Jember H. Muhammad Fawaid, S.H., M.H. (Gus Wafaid),
Bondowoso, Aspirasi.co.id – Tiga kepala daerah di kawasan Tapal Kuda, yakni Bupati Bondowoso H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag., Bupati Situbondo H. Rio Wahyu Prayogo, S.T., dan Bupati Jember H. Muhammad Fawaid, S.H., M.H. (Gus Wafaid), resmi menandatangani kesepakatan kerja sama lintas kabupaten untuk memperkuat pembangunan kawasan timur Jawa Timur, Kamis (16/10/2025).
Pertemuan bersejarah ini berlangsung penuh semangat kolaboratif, menandai langkah besar menuju terbentuknya “Aglomerasi Tapal Kuda”, yang menghubungkan potensi ekonomi, wisata, transportasi, hingga ketahanan pangan antarwilayah.
Bondowoso Dorong Sinergi Lintas Daerah
Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar simbol, melainkan agenda strategis pembangunan lintas kabupaten.
“Kesepakatan ini bertujuan menjadikan Bondowoso, Situbondo, dan Jember sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis potensi lokal dan konektivitas kawasan,” ujarnya.
Menurut Hamid, kerja sama ini akan memperkuat rantai pasok antarwilayah, mendorong industrialisasi lokal yang berkelanjutan, serta mempercepat pemerataan pembangunan.
Ia juga menambahkan, proyek ini telah mendapat respon positif dari pemerintah pusat saat dikonsultasikan ke Jakarta.
“Pimpinan Badan Anggaran DPR RI menyambut dengan antusias. Mereka berharap kita bisa menyiapkan naskah akademik agar aglomerasi Tapal Kuda ini memiliki dasar konseptual yang kuat,” ujar Hamid.
Hamid berharap kerja sama tiga kabupaten ini kelak akan diakui secara resmi seperti kawasan Gerbangkertosusila (Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan) atau Jabodetabek di ibu kota.
“Tapal Kuda punya sejarah, potensi, dan karakter sosial yang sama. Sudah saatnya kita satukan energi itu menjadi kekuatan ekonomi baru di timur Jawa,” tegasnya.
Situbondo Siap Berlari Cepat
Sementara itu, Bupati Situbondo Rio Wahyu Prayogo menilai aglomerasi bukan hanya tentang ekonomi dan geografis, tetapi juga soal kultural dan sosial.
Ia mencontohkan, produk legendaris seperti Tape Bondowoso yang banyak dijual di Situbondo adalah bentuk nyata keterhubungan ekonomi masyarakat Tapal Kuda.
“Kami ini sudah terhubung jauh sebelum ada kesepakatan ini. Produk Bondowoso dijual di Situbondo, wisatawan Jember datang ke Situbondo, dan pedagang Situbondo berbisnis di Jember. Itulah aglomerasi yang hidup,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Rio juga menekankan pentingnya percepatan revitalisasi jalur kereta api Panarukan–Puger sebagai proyek strategis nasional untuk menghidupkan kembali ekonomi kawasan.
“Kalau jalur itu aktif lagi, ribuan tenaga kerja akan terserap, biaya logistik turun 30 persen, dan Tapal Kuda akan hidup kembali,” jelasnya.
Jember Jadi Motor Penggerak Pasar Besar
Sementara Bupati Jember, Gus Wafaid, menegaskan bahwa Jember siap menjadi pusat pasar utama dari kerja sama aglomerasi ini.
Dengan jumlah penduduk hampir 2,7 juta jiwa, Jember memiliki potensi pasar yang besar untuk menopang perekonomian lintas kabupaten.
“Kami tahu, 60 persen wisatawan Situbondo berasal dari Jember. Begitu juga wisata Ijen di Bondowoso, banyak wisatawannya datang dari Jember. Maka sudah saatnya kita bersatu membangun kawasan wisata dan ekonomi bersama,” kata Gus Wafaid.
Ia juga menyoroti pentingnya kerja sama transportasi udara dan darat, serta promosi pariwisata terpadu.
“Kalau mau ke pantai utara, datang ke Situbondo. Mau ke pegunungan, datang ke Bondowoso. Mau ke pantai selatan, datang ke Jember. Semua saling melengkapi,” tuturnya.
Menuju Aglomerasi Tapal Kuda
Ketiga kepala daerah ini sepakat bahwa kerja sama tersebut akan menjadi model pembangunan lintas kabupaten pertama di Jawa Timur bagian timur.
Bahkan, Banyuwangi dikabarkan tertarik untuk bergabung, membuka peluang terbentuknya kawasan ekonomi besar di ujung timur Jawa.
“Kerja sama ini adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong pembangunan daerah. Kita ingin membuktikan bahwa kemajuan tidak hanya lahir dari proyek nasional, tapi juga dari inisiatif lokal yang bersatu,” pungkas Bupati Hamid Wahid.
Dengan penandatanganan kesepakatan ini, Bondowoso, Situbondo, dan Jember meneguhkan diri sebagai poros baru pembangunan Jawa Timur Timur, membawa harapan baru bagi jutaan warga di kawasan Tapal Kuda.
- Penulis: Sukri
Saat ini belum ada komentar