Bupati Bondowoso dan Santri Se-Jawa Timur Tanam Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan
- account_circle Redaksi
- calendar_month Kam, 7 Agu 2025
- visibility 116
- comment 0 komentar

Bondowoso, Aspirasi.co.id – Komitmen Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam mendukung swasembada pangan nasional semakin nyata, (6/8/2025).
Bupati Bondowoso, H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., turut ambil bagian dalam kegiatan penanaman jagung serentak bersama santri se-Jawa Timur, yang digelar di Pondok Pesantren Manbaul Ulum, Desa Kerang, Kecamatan Sukosari.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. melalui Zoom Meeting dari Ponpes Tebuireng, Jombang.
Penanaman jagung dilakukan serentak di berbagai pondok pesantren di Jawa Timur sebagai bentuk dukungan Polri terhadap program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah tahun 2025.
Di Bondowoso, kegiatan ini dihadiri jajaran Forkopimda, pimpinan OPD, Forkopimcam Sukosari, serta pengelola dan santri Ponpes Manbaul Ulum. Semangat gotong royong dan sinergi lintas sektor begitu terasa.
Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata dukungan Polri terhadap kebijakan Presiden dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kami bersama jajaran Polres Bondowoso, Forkopimda, dan masyarakat turut menanam jagung serta menyerahkan bibit secara simbolis kepada pengasuh Ponpes Manbaul Ulum. Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi langkah nyata menuju kemandirian pangan,” tegasnya.
Bupati Bondowoso juga menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi antara pesantren dan institusi negara dalam mendukung sektor pertanian.
“Kegiatan ini memberikan dampak ganda — memperkuat sektor pertanian sekaligus membuka jalan bagi pesantren untuk tumbuh sebagai entitas ekonomi yang mandiri,” ungkap Bupati.
Pada tahap awal ini, jagung ditanam di lahan seluas 1 hektare dari total 3,5 hektare yang tersedia. Proses tanam melibatkan sekitar 60 orang, terdiri dari para ustadz, santri, dan pekerja umum.
Program ini menandai transisi pesantren ke arah pertanian modern berbasis pengetahuan, memperluas peran pesantren tak hanya sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga sebagai pelopor dalam mewujudkan ketahanan pangan dan ekonomi lokal yang tangguh.
- Penulis: Redaksi

Saat ini belum ada komentar