Kapolres Bondowoso dan Forkopimda Hadiri Malam Sholawatan, Suara Harapan Bergema dari Balik Tembok Lapas
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sel, 9 Des 2025
- visibility 99
- comment 0 komentar

Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, S.H., S.I.K., M.H.,
Bondowoso, Aspirasi.co.id – Malam di Lapas Kelas IIB Bondowoso terasa berbeda. Suasana hening yang biasanya menyelimuti area pembinaan berubah menjadi penuh lantunan sholawat ketika Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, S.H., S.I.K., M.H., bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Bondowoso memasuki lingkungan lapas.
Kehadiran mereka disambut antusias oleh warga binaan yang mengikuti kegiatan keagamaan tersebut dengan penuh kekhidmatan, (9/12/2025).
Acara semakin semarak dengan hadirnya ulama kharismatik Jawa Timur, KHR. Ach. Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo.
Beliau memimpin pembacaan sholawat sekaligus menyampaikan tausiah yang menyentuh sisi terdalam para warga binaan.
Pesan beliau menekankan arti syukur dalam keterbatasan, pentingnya kesabaran, serta kesempatan untuk memperbaiki diri sebagai proses perjalanan spiritual.
Di hadapan warga binaan, Kapolres Bondowoso menegaskan bahwa kegiatan religius seperti ini merupakan upaya nyata pemerintah daerah dalam memperkuat pembinaan moral.
Menurutnya, sholawatan bukan hanya bentuk ibadah, tetapi juga terapi batin yang mampu menumbuhkan ketenangan dan optimisme bagi mereka yang tengah menjalani masa pemasyarakatan.
Ia berharap gelaran ini menjadi momentum lahirnya tekad baru bagi warga binaan untuk bangkit dan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih matang.
Forkopimda Bondowoso secara kompak memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kegiatan ini.
Sinergi aparat keamanan, petugas lapas, ulama, serta pemerintah daerah menjadi bukti bahwa proses pembinaan tidak hanya berdiri pada aspek hukum, tetapi juga menyentuh dimensi mental dan spiritual secara menyeluruh.
Kepala Lapas Kelas IIB Bondowoso, Nunus Ananto AMD.IP, S.H., M.M., menambahkan bahwa kegiatan keagamaan telah menjadi salah satu pilar penting dalam proses reintegrasi sosial warga binaan.
Ia menegaskan komitmen lapas dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang humanis, aman, dan berorientasi pada pembentukan karakter.
Menurutnya, hadirnya Forkopimda dan tokoh agama menunjukkan bahwa membimbing warga binaan adalah tugas bersama, bukan hanya tanggung jawab lembaga pemasyarakatan.
Rangkaian acara berjalan tertib mulai dari lantunan sholawat, tausiah, doa bersama, hingga pesan-pesan pembinaan yang menguatkan. Para warga binaan mengikuti seluruh kegiatan dengan wajah tenang dan penuh harapan.
Malam itu ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa, kelancaran proses pembinaan, serta harapan agar seluruh warga binaan kelak kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih bermartabat.
- Penulis: Redaksi

Saat ini belum ada komentar