Panen Raya Jagung di Malang: Kolaborasi Polri dan Petani Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
- account_circle Redaksi
- calendar_month Kam, 7 Agu 2025
- visibility 107
- comment 0 komentar

MALANG, Aspirasi.co.id – Suasana semarak menyelimuti hamparan ladang jagung di Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (6/8/2025).
Ribuan tongkol jagung berwarna keemasan menjadi simbol keberhasilan program kolaboratif lintas sektor dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Panen raya ini menjadi puncak dari kerja sama strategis antara Polres Malang, kelompok tani, Forkopimda Kabupaten Malang, PT Syngenta Indonesia, dan Bulog. Program ini bukan sekadar kegiatan bercocok tanam, melainkan bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional pascapandemi serta menjawab tantangan krisis pangan global.
Hadir langsung dalam kegiatan, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, yang turut memanen hasil bumi bersama petani dan masyarakat.
Ia menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kolaborasi yang mampu menghasilkan panen jagung secara optimal.
“Panen ini bukan hanya keberhasilan petani, tetapi juga hasil sinergi seluruh pihak. Polri siap terus mendukung sektor pertanian sebagai bagian dari solusi pemulihan ekonomi dan ketahanan pangan nasional,” ujar Komjen Dedi.
Sebanyak 200 hektare lahan yang dikelola oleh 354 petani lokal dipanen secara serentak. Dengan masa tanam 105–115 hari, estimasi hasil panen mencapai 8 hingga 10 ton per hektare, dan pendapatan bersih petani diperkirakan menyentuh angka Rp55 juta per hektare.
Dari Hulu ke Hilir: Sinergi Terpadu
Program ini merupakan lanjutan dari penanaman serentak beberapa bulan lalu di lokasi yang sama. Saat itu, Polres Malang aktif memberikan pendampingan dari tahap persiapan lahan, distribusi benih, hingga proses penanaman.
PT Syngenta Indonesia berperan penting dengan menyediakan benih unggul yang terbukti meningkatkan produktivitas. Sementara di sisi hilir, Bulog memastikan penyerapan hasil panen, sehingga petani tidak lagi terbebani oleh persoalan pemasaran.
Komjen Dedi menegaskan, peran Polri dalam pertanian bukanlah bersifat seremonial, melainkan komitmen nyata dalam memperkuat sektor strategis nasional.
“Polri tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga hadir untuk memastikan kesejahteraan petani. Ini adalah peran aktif dalam menjaga masa depan bangsa melalui ketahanan pangan,” tegasnya.
Menjadi Model Nasional
Model kemitraan antara Polri, pemerintah daerah, sektor swasta, dan lembaga distribusi pangan seperti Bulog dinilai sebagai contoh konkret yang bisa direplikasi di berbagai daerah.
Menurut Komjen Dedi, dengan kolaborasi yang kuat, swasembada pangan bukan sekadar wacana, melainkan visi yang bisa diwujudkan.
Panen raya di Desa Rembun ini pun bukan sekadar tentang hasil jagung, melainkan tentang harapan, ketangguhan, dan kesejahteraan bangsa dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
- Penulis: Redaksi

Saat ini belum ada komentar