Polda Metro Jaya Libatkan Tim Psikologi Biro SDM Dampingi Keluarga dan Guru Korban Ledakan SMAN 72
- account_circle Redaksi
- calendar_month 1 jam yang lalu
- visibility 4
- comment 0 komentar

BERITA : Kombes Budi Hermanto mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh spekulasi
Jakarta, Aspirasi.co.id – Polda Metro Jaya mengerahkan tim psikologi dari Biro SDM untuk memberikan layanan pendampingan intensif kepada keluarga korban serta para guru pasca insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta.
Pendampingan dilakukan langsung di rumah sakit guna memastikan kondisi psikologis para terdampak tetap terjaga dan terkendali.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, pada Sabtu (8/11/25) mengatakan, posko trauma healing telah diaktifkan untuk membantu proses pemulihan mental para siswa, guru, maupun keluarga.
“Fokus utama kita saat ini adalah menjaga kondisi psikologis para korban dan lingkungan sekolah. Oleh karena itu, Polda Metro Jaya menyiapkan layanan pendampingan dan posko trauma healing agar para siswa dan guru tidak membawa beban psikis berkepanjangan,” ujar Kombes Budi Hermanto.
Mantan Dirreskrimsus Polda Jatim itu juga menyampaikan, dari total 54 korban, sebanyak 21 orang telah diperbolehkan pulang, sementara 33 siswa masih dalam perawatan intensif.
Kombes Budi Hermanto mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh spekulasi.
Ia menegaskan bahwa Polda Metro Jaya terus menjalankan penanganan secara menyeluruh, mulai dari olah TKP hingga pendampingan terhadap para korban dan keluarganya.
Sementara itu, Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya, AKBP Ida Bagus Gede Adi Putra Yadnya, menjelaskan bahwa sesi pendampingan dimulai sejak Jumat (7/11/2025) malam di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih.
Tim terdiri dari psikolog serta konselor dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Utara.
“Pendampingan ini kami berikan untuk membantu keluarga dan guru mengelola rasa terkejut, cemas, serta tekanan emosional akibat peristiwa tersebut. Kami ingin memastikan mereka mendapat dukungan yang tepat dan berkesinambungan,” ungkap AKBP Ida Bagus.
Suasana konseling disebut berjalan penuh kehangatan. Beberapa guru mulai terlihat stabil dan lebih tenang setelah mengikuti sesi layanan psikologi tersebut.
- Penulis: Redaksi

Saat ini belum ada komentar