SPN Polda Jatim Gelar Maulid Nabi: Teladani Akhlak Rasulullah untuk Wujudkan Polri Presisi
- account_circle ***
- calendar_month Ming, 7 Sep 2025
- visibility 24
- comment 0 komentar

Acara diawali lantunan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan penampilan grup hadrah banjari yang dibawakan para siswa Diktuk.
MOJOKERTO, Aspirasi.co.id – Suasana khidmat menyelimuti Masjid Al Muttaqin, Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Timur, Sabtu (6/9/2025).
Ratusan personel, pejabat utama, Bhayangkari, serta siswa Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polri T.A. 2025 berkumpul dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H.
Acara diawali lantunan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan penampilan grup hadrah banjari yang dibawakan para siswa Diktuk.
Lantunan sholawat menggema dan menghadirkan suasana religius penuh kehangatan, mencerminkan nilai spiritual calon Bhayangkara.
Wakil Kepala SPN Polda Jatim, AKBP Dody Indra Eka Putra, S.I.K., M.H., hadir mewakili Kepala SPN Kombes Pol Agus Wibowo, S.I.K. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan sekadar agenda tahunan, melainkan momen penting untuk meneladani akhlak Rasulullah.
“Pagi ini kita tidak hanya memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menggali kembali nilai-nilai luhur beliau,” ujar AKBP Dody.
Ia menegaskan, empat sifat utama Rasulullah Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan kebenaran), dan Fathonah (cerdas) harus menjadi karakter dasar setiap anggota Polri.
“Kejujuran membentuk integritas, amanah adalah jiwa pengabdian Polri, tabligh mengajarkan transparansi, dan fathonah menuntut kecerdasan dalam mengambil keputusan,” jelasnya.
Menurutnya, internalisasi akhlak Rasulullah merupakan kunci membangun Polri yang Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan) sekaligus mendukung Asta Cita demi kemajuan bangsa.
Ia juga berpesan agar para siswa Diktuk Bintara menjadikan Rasulullah sebagai uswatun hasanah (teladan terbaik). “Kelak kalian akan menjadi polisi yang dicintai rakyat karena integritas dan keteladanannya,” tambahnya.
Sebagai penutup, K.H. Masykur Fadli Al Khafid menyampaikan tausiah. Ia menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi merupakan wujud syukur dan cinta umat kepada Rasulullah SAW, sekaligus sarana memperkuat keimanan.
“Merayakan Maulid ibarat mengisi ulang energi spiritual kita. Di tengah padatnya tugas duniawi, kita kembali diingatkan pada pedoman hidup yang sempurna,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin K.H. Masykur Fadli, memohon keberkahan untuk Polri dan bangsa Indonesia.
- Penulis: ***
Saat ini belum ada komentar